![]() |
Petugas Membersihkan Air di Stasiun Kereta Api Malang |
Seluruh calon penumpang yang berada dalam stasiun panik, khawatir barang bawaan mereka terkena air yang tingginya mencapai 30 centimeter itu.
"Kejadiannya cepat sekali. Untung saya saat itu sigap jadi barang bawaan ini tak kebanjiran," kata Wahono (34), penumpang asal Kota Malang.
Wahono menjelaskan, kejadian berlangsung sekitar pukul 15.00. Saat itu, ia berada di ruangan tunggu penumpang bersama penumpang lain. Tak beberapa lama, aliran air hujan yang deras masuk dan menggenangi seluruh ruangan di stasiun yang dibangun Tahun 1941 itu.
Kepala Stasiun KA Kota Malang Sudarto menambahkan, peristiwa ini terjadi sekitar 15 menit saja. Banjir ketika itu langsung surut karena aliran air menuju ke arah rel di stasiun yang permukaannya lebih rendah. Kendati demikian, banjir ini membuat komputer di lima loket tempat penukaran karcis mati total. Butuh waktu 45 menit untuk memperbaiki sarana tersebut kembali normal.
Selain itu, banjir juga membuat sarana komunikasi antar stasiun, Toka rusak. Komunikasi antar stasiun masih terbatas dengan komunikasi antar stasiun terdekat seperti Stasiun Blimbing dan Stasiun Kota lama. "Untuk perjalanan tidak ada yang terganggu. Semua sesuai jadwal, hanya kenyamanan calon penumpang dan penumpukkan para penumpang saja yang terganggu," ungkap Sudarto.
Saat ini kondisi stasiun sudah berlangsung normal. Penumpang juga sudah bisa menukarkan tiket karena dua loket disana sudah beroperasi lagi. Menurut Sudarto, banjir kali ini terjadi akibat kiriman dari jalan raya dan baru pertama kali terjadi di stasiun yang ia pimpin. "Tahun 2011 juga pernah seperti ini tapi tidak setinggi seperti sekarang," jelasny
0 comments:
Post a Comment